Pages

Ads 468x60px

Tuesday, February 2, 2010

Meditasi Panca Indera

TUJUAN:
- Mencintai panca indera kita
- Memperlakukan panca indera dengan lebih bijaksana dan penuh cinta kasih
- Mencintai Tuhan melalui panca indera yang Ia berikan.

Langkah:
Pada prinsipnya meditasi ini mau menyadari panca indera kita, menyadari bagaimana kita memperlakukannya agar kita dapat lebih bijaksana dalam menggunakan dan memelihara panca indera kita.

Persiapan
1. Ambil sikap meditasi
2. Dalam hati ucapkan tujuan meditasi
3. Ucapkan doa intensi
4. Menyadari nafas

Penyadaran Panca Indera:
1. Mata kita menyadari bagaimana kita memperlakukan mata kita. Kadang mata kita lelah karena berjam-jam melihat komputer/TV ataupun membaca namun kita mendiamkannya. Kadang mata malah kita gunakan untuk melihat hal-hal yang tidak pantas kita lihat. Padahal dengan mata, kita bisa melihat alam semesta dan mengenali kehadiran Tuhan. Dalam meditasi ini kita mau menyadari mata kita, dengan mata terpejam membiarkannya istirahat dan mencintai kedua mata kita. Kita menyadari mata kanan kemudian mata kiri.
2. Telinga kita menyadari bagaimana kita memperlakukan telinga kita. Kadang dengan sengaja kita memasang musik dengan volume keras sekedar untuk mengungkapkan perasaan kita tanpa mempedulikan bagaimana telinga kita bekerja keras menahan getaran kuat itu. Kadang kita membiarkannya kotor, bahkan kalau membersihkannya pun sering dengan kasar/hingga luka. Kadang kita menggunakannya untuk mendengarkan hal-hal yang tidak baik. Padahal Tuhan seringkali berbicara melalui sabda/nasihat yang diperdengarkan kepada kita. Dalam meditasi ini kita cintai telinga kanan dan kiri kita.
3. Hidung hidung juga sering kita abaikan sanitasinya. Seringkali kita lupa bahwa melalui hidung kita menerima nafas dari Tuhan, sehingga dapat dikatakan hidung adalah bagian dari panca indera yang paling penting dalam kehidupan kita.
4. Lidah melalui lidah kita mengecap dan mencercap rasa. Kita juga seringkali tidak bijaksana dalam menggunakan lidah. Kadang kita membiarkannya mengecap rasa yang terlalu ektrim/tajam, terlalu panas/dingin, pedas, dll. Juga kita biarkan lidah kita mengucapkan kata-kata kasar yang tidak pantas. Padahal semestinya lidah kita gunakan untuk memuliakan Tuhan dan mewartakan kebaikanNya.
5. Kulit kita menyadari kulit yang ada di sekujur tubuh kita, mulai dari kepala – leher – lengan kanan – lengan kiri – dada – perut – tungkai kaki kanan – tungkai kaki kiri – pantat – punggung – tengkuk – kulit kepala. Melalui kulit kita merasakan relasi kita dengan lingkungan kita. Kadang kita kurang hati-hati sehingga kulit terluka. Kebersihannya juga sering tidak kita sadari, kita mandi namun kita membersihkannya sekedar supaya bersih tanpa mencintainya. Kulit melindungi seluruh bagian tubuh kita, sebagaimana Tuhan melindungi seluruh diri kita dalam berkatNya.

Penutup:
Kembali menyadari nafas dan mengucap syukur kepada Tuhan atas panca indera yang Ia berikan.

Tindak lanjut: menggunakan dan merawat panca indera kita secara lebih bijaksana.

RRGN
020210